Kamis, 23 Oktober 2014

Dilangit yang sama



Dilangit yang sama...
Kami mencoba melepaskan kebanggaan duniawi
Memohon ampun atas dosa-dosa yang selama ini telah menyimpangkan jutaan kilometer jarak dari Sang Ilahi
Memohon ampun atas dosa-dosa yang telah berkarat mengotori hati
Dilangit yang sama...
Kami tidak rela membiarkan sedetik pun hari yang diistimewakan ini
Mencoba berserasi dengan frekuensi Ilahiyah
Dilangit yang sama...
Jutaan milyar malaikat menyirami berkat
Pada jiwa yang menggetarkan bibir, melepaskan dzikir
Dilangit yang sama...
Kami berharap panas terik matahari tidak mempengaruhi percakapan kami dengan Sang Pengatur Mahatari
Mengingat pesan Nabi, bahwa diantara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari ini
Bahwa sebaik-baik do’a adalah hari ini
Dilangit yang sama...
Kau di Arafah, aku di Jakarta

*Jumu’ah mubarakah, 9 Dzulhijjah 1435 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar