Rabu, 29 Agustus 2012

Berhentilah Mencari Kambing Hitam



Bercermin dari perilaku sehari-hari kita. Di kantor, atasan kita bertanya, "Kenapa Anda datang terlambat?" Dengan mudah kita menjawab, "Karena jalanan macet!" Di rumah, orang tua bertanya, "Kenapa nilai kuliahnya jelek?" "Karena ujiannya suka ngedadak!" Di liqo-an, ust bertanya, "Kenapa hafalannya g namabah2?" Lagi banyak agenda yang harus segera diselesaikan, ust!" Di kosan, teman bertanya, "Kenapa kamu bermuram durja?" "Ini gara-gara orang itu yang memaki-maki saya!"

Coba simak sekali lagi bahasa yang sering kita gunakan. Kita mengalami masalah. Lantas siapa yang disalahkan? Bukan kita, tapi orang lain atau bahkan situasi yang kita salahkan: jalan macet, ujian mendadak, agenda yang padat, atau bahkan orang yang tidak kita kenal sekalipun. Perilaku demikian sebenarnya tidak beda dengan perilaku anak kecil, dan ini sebenarnya menunjukkan tingkat kedewasaan kita. Benar, sebenarnya apa yang di katakan iklan ..... (*secret, coz g dibayar =D), "Jadi Tua Itu Pasti, Jadi Dewasa Itu Pilihan!"

Salah satu tanda kedewasaan adalah bertanggung jawab terhadap apapun yang kita lakukan. Semua yang terjadi pada hidup kita pada dasarnya mencerminkan pilihan-pilihan yang kita buat sendiri. Kita mengalami kemacetan di jalan? Itu adalah pilihan, karena bukankah kita bisa berangkat lebih pagi? Nilai ujian jelek? Itu adalah pilihan, kenapa kita baru mau belajar saat ada jadwal ujian? Hafalan nggak bertambah? Itu juga pilihan, bukankah kita bisa memanajemen waktu lebih baik? Lantas kalau kita bermuram durja karena dimaki-maki orang, siapa yang bertanggung jawab? Tak lain adalah diri kita sendiri. Orang mungkin memperlakukan kita secara tidak patut, tapi kita bisa memilih untuk tidak sakit hati, bukan?

Menyalahkan orang lain untuk sesuatu yang menimpa diri kita sendiri pada dasarnya adalah menciptakan energi negatif bagi diri kita sendiri, dan itu membutuhkan energi yang besar. Kita akan kehilangan kontrol atas diri sendiri dan menjadi powerless. Kebahagiaan kita tergantung pada orang lain dan situasi yang tak dapat kita kontrol. Dan akhirnya kita menjadi korban, menjadi objek bukan subjek. Sebaliknya, bertanggung jawab adalah perilaku yang menghasilkan energi positif dan efek yang dinamis. Kita yang akan langsung memegang kontrol.

Masalah utama dalam masyarakat kita adalah kebiasaan menyalahkan orang lain. Begitu ada bom yang meledak, kita langsung mencari kambing hitamnya. Tidak puas dengan satu kambing hitam, mencari kambing hitam lain. Dan salah satu hal yang menurut saya memberikan kontirbusi terhadap sikap saling menyalahkan ini adalah pendidikan yang kita berikan kepada anak kita pada usia dini. Seorang anak yang baru belajar berjalan dan terjatuh karena menabrak meja kemudian menangis. Kadang-kadang sebagai orang tuanya seraya berusaha membujuknya, kita memukul meja dan mengatakan, "Meja ini memang nakal!" Sosialisasi seperti ini saya rasa perlu kita hindari.

Namun bertanggung jawab bukanlah berarti melimpahkan kesalahan pada diri kita sendiri. Orang-orang yang memiliki harga diri yang rendah, cenderung menyalahkan diri sendiri atas peristiwa-peristiwa buruk yang terjadi. Begitu terjadi kesulitan, mereka akan langsung menyalahkan diri mereka sendiri, bahwa mereka memang bodoh, mereka memang gagal. Dalam beberapa kejadian, yang memang merupakan kontribusi kita, hal tersebut memang wajar. Tapi menganggap diri sendiri sebagai satu-satunya penyebab kesulitan tersebut tidaklah bijaksana dan tidak pada tempatnya.

Orang yang efektif bukanlah orang yang menyalahkan orang lain, bukan juga menyalahkan dirinya sendiri! (*lha terus salah siapa donk? Ini adalah salah satu bentuk pertanyaan orang yang suka mencari kambing hitam =D). Orang yang efektif adalah orang yang bertanggung jawab. Mereka tahu persis, mana yang merupakan kesalahnnya dan mana yang merupakan kesalahan orang lain. Dalam situasi dimana ia memiliki andil terhadap kesalahan, ia tidak menyalahkan dirinya berkepanjangan, tetapi langsung mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Dalam situasi dimana ia sama sekali tidak terlibat terhadap kesalahan, ia juga tidak membuang-buang energi untuk menyalahkan orang lain. Daripada menyalahkan ia akan langsung memberikan respon yang memperbaiki situasi.

Bertanggung jawab dan bukan saling menyalahkan adalah kebiasaan yang harus kita bangun dari sekarang! (*sepakat?). Dengan bertanggung jawab kita akan mencurahkan energi kita untuk mencari solusi, bukan menghabiskannya untuk menyerang pihak lain (*apalagi klo itu dibuat-buat =D). Sikap ini untuk saya, anda, kita, dan bangsa ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar